Laporan Praktikum Kimia Lingkungan PENENTUAN LOGAM Fe DALAM MINERAL (TANAH) SECARA SPEKTROFOTOMETRI


I. PENDAHULUAN 


1.1 Latar Belakang 

Tanah adalah lapisan permukaan bumi paling luar sebagai tempat tumbuhnya tanaman.Tanah berasal dari hasil pelapukan batuan induk (anorganik) dan bahan-bahan organik dari tumbuhan dan hewan yang telah membusuk.Bahan yang menyusun tanah terdiri atas zat padat, cair, gas, dan organisme. Pelapukan batuan induk pembentuk tanah di daerah tropis seperti Indonesia sangat dipengaruhi faktor  suhu dan kelembaban udara.

Menurut Hanafiah lapisan kerak bumi (lithosfer) tersusun oleh berbagai unsur kimiawi baik yang berfungsi sebagai unsur hara tanaman maupun yang berfungsi lain, seperti hidrogen, boron, karbon, nitrogen, oksigen, kalium, natrium, magnesium, aluminium, silicon, fosfor, sulfur, klor, kalsium, skandium, vanadium, mangan, besi, kobalt, tembaga, arsen,seng, selenium, bromium, rubidium, timah, molibdenum, yodium dan barium‖.

Komponen anorganik tanah sangat penting dalam produktivitas tanah.Dalam bentuk koloid komponen anorganik merupakan penyimpan air dan nutrien yang dapat tersedia bagi tanaman bila diperlukan. Unsur-unsur dalam tanah, seperti Al, Fe, Si, Ca, Na, K dan Mg serta oksigen dapat bergabung membentuk fraks mineral anorganik, seperti kuarsa (SiO2), orthoklase (KalSi3O8), albite (NaAl SiO8) dan magnetit (Fe3O4). Bagi tanamanyang penting adalah unsur anorganik tanah atau mineral tanah sebagai hara tanaman

1.2 Tujuan Percobaan 

Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu menentukan logam Fe di dalam mineral (tanah) secara spektrofotometri





II. TINJAUAN PUSTAKA 


Besi (Fe) merupakan mineral makro dalam kerak bumi, tetapi dalamsistem biologi tubuh merupakan mineral mikro. Besi dalam tubuh berasal dari tigasumber, yaitu hasil perusakan sel-sel darah merah (hemolisis), dari penyimpanandi dalam tubuh, dan hasil penyerapan pada saluran pencernaan. Dari ketigasumber tersebut, Fe hasil hemolisis merupakan sumber utama. Bentuk-bentuk senyawa yang ada ialah senyawa heme (hemoglobin, mioglobin, enzim heme) dan poliporfirin (tranfirin, ferritin, dan hemosiderin).

Sebagian besar Fe disimpandalam hati, limpa, dan sumsum tulang. Zat besi dalam tubuh berperan pentingdalam berbagai reaksi biokimia, antara lain dalam memproduksi sel darah merah.Sel ini sangat diperlukan untuk mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh.Zat besi berperan sebagai pembawa oksigen, bukan saja oksigen pernapasanmenuju jaringan, tetapi juga dalam jaringan atau dalam sel (Arifin, 2008).

Secara fisiologis Fe berperan ganda sebagai logam esensial tetapi juga bisatoksik. Batas pemisahnya adalah konsentrasinya. Fe terutama terdapat sebagaiheme dari molekul hemoprotein, transferin (protein pengangkut) dan ferritin(gudang besi). Intake Fe yang terlalu besar bisa menyebabkan logam initerakumulasi sebagai ferritin. Senyawaan ini sangat toksik karena berbentuk Fe(OH)3, sumber besi untuk reaksi (Rahman dan Budi, 2004).

Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang dapat digunakan untuk menentukan unsur-unsur dalam suatu bahan/cuplikan dengan kepekaan, ketelitianserta selektifitas yang tinggi. Metoda analisis ini banyak dipakai untuk menentukan kadar unsur logam dalam suatu bahan. Penggunaan spektrofotometriuntuk analisis unsur logam memberikan keuntungan berupa sensitivitas yangcukup tinggi, waktu analisa relativ singkat ketelitian dan ketepatan dapatdipercaya dan tanpa pemisahan dari logam-logam pengganggu lainnya (Asminar dkk, 2008).

Metode spektrofotometri dapat digunakan untuk penetapan kadar campuran dengan spektrum yang tumpang tindih tanpa pemisahan terlebih dahulu. Karena perangkat lunaknya mudah digunakan untuk instrumentasi analisis danmikrokomputer, spektrofotometri banyak digunakan di berbagai bidang analisiskimia terutama farmasi (Karinda, 2013).

Spektra UV-VIS dapat digunakan untuk informasi kualitatif dan analisiskuantitatif. Dari aspek kualitatif, jika digabung dengan cara lain sepertispektroskopi inframerah, resonansi magnet inti, dan spektroskopi massa, makadapat digunakan untuk maksud identifikasi atau analisis kualitatif suatu senyawa. Datayang diperoleh dari spektroskopi UV dan VIS adalah panjang gelombangmaksimal, intensitas, efek pH, dan pelarut. Sedangkan dari aspek kuantitatif, suatu berkas radiasi dikenakan pada cuplikan (larutan sampel) dan intensitas sinar radiasi yang diteruskan diukur besarannya.

Radiasi yang diserap oleh cuplikanditentukan dengan membandingkan intensitas sinar yang diteruskan denganintensitas sinar yang diserap jika tidak ada spesies penyerap lainnya. Intensitasatau kekuatan radiasi cahaa sebanding dengan jumlah foton yang melalui satusatuan luas penampang perdetik (Gandjar dan Rohman, 2004).

Kadar besi dalam suatu sample yang diproduksi akan cukup kecil dapat dilakukan dengan teknik spektrofotometri UV-Vis menggunakan pengompleksan orto-fenantrolin. Dasar penentu kadar besi (II) dengan orto-Fenantrolin. Senyawa ini memiliki warna sangat kuat dan kestabilan relatife lama dapat menyerap sinar tampak secara maksimal pada panjang gelombang tertentu. Pada persiapan larutan, sebelum pengembangan warna perlu ditambahkan didalamnya pereduksi seperti hidroksilamina. HCl yang akan mereduksi Fe3+ menjadi Fe2+. pH larutan harus dijaga pada 6-7 dengan cara menambahkkan ammonia dan natrium asetat.

Dengan menggunakan penentuan kadar konsentrasi , suatu senyawa dilakukan dengan membandingkan kekuatan serapan cahaya oleh larutan contoh terhadap terhadap larutan standar yang telah diketahui kunsentrasinya. Terdapat dua cara standar adisi , pada cara yang pertama dibuat dahulu sederetan larutan standar, diukur serapannya, kemudian tentukan konsentrasinya dengan menggunakan cara kalibrasi. Cara yang kedua dilakukan dengan menambahjkan sejumlah larutan contoh yang sama kedalam larutan standar (Hendayana, S, dkk,2001 : 12).

0 Response to "Laporan Praktikum Kimia Lingkungan PENENTUAN LOGAM Fe DALAM MINERAL (TANAH) SECARA SPEKTROFOTOMETRI"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel