Kanker Prostat dan Rahim
Kanker Prostat
Kanker prostat adalah penyakit kanker
yang berkembang di prostat, sebuah kelenjar dalam sistem reproduksi lelaki. Hal
ini terjadi ketika sel prostat mengalami mutasi dan mulai berkembang di luar
kendali. Sel ini dapat menyebar secara metastasis dari prostat ke bagian tubuh
lainnya, terutama tulang dan lymph node. Kanker prostat dapat menimbulkan rasa
sakit, kesulitan buang air kecil, disfungsi ereksi dan gejala lainnya.
Penyebab
Diduga,
pola makan yang tidak sehat adalah salah satu penyebab kanker prostat. Misalnya
terlalu banyak mengkonsumsi makanan berlemak (dari daging merah). Faktor
mendasar yang menghubungkan diet dan prostat, mungkin adalah hormon. Lemak
menstimulasi bertambahnya produksi testosteron dan hormon lain nya. Dan testosteron
bertindak mempercepat pertumbuhan kanker prostat.
Selain makanan berlemak, faktor lain
yang diduga dapat meningkatkan resiko terkena kanker prostat adalah :
- Jenis dan lokasi kerja (misalnya pabrik pembuatan baterai, pabrik karet dan pekerja yang sering terekspos dengan logam kadmium).
- Jarang melakukan aktivitas fisik.
- Merokok.
Gejala kanker prostat
Kanker prostat
tidak menunjukan gejala pada awal tahap, tapi pada saat tumor ganas sudah
menyebabkan pembengkakan yang siginifikan pada prostat atau kanker sudah
menyebar disekitar prostat, gejala yang akan timbul adalah :
- Sering buang air kecil, terutama saat malam hari.
- Gangguan saat buang air kecil (sulit mengeluarkan atau berhenti).
- Nyeri saat buang air kecil atau saat ejakulasi.
- Tidak dapat buang air kecil sambil berdiri.
- Keluarnya darah pada urin dan air mani.
Adapun gejala
saat kanker sudah memasuki stadium lanjut :
- Nyeri dan kaku yang terus menerus pada bagian panggul, punggung, iga, atas paha.
- Kehilangan selera makan, berat badan turun, kelelahan, mual dan muntah.
- Pembengkakan tubuh bagian bawah.
- Kesulitan berjalan.
Cara diagnosa kanker prostat
Digital Rectal Examination (DRE) - Prosedur ini
dilakukan oleh dokter dengan menggunakan jari yang disarungkan untuk memeriksa
bagian rektum. Dokter akan dapat merasakan gumpalan atau pertumbuhan dari
kanker prostat.
Tes Prostate-Specific Antigen (PSA) Test – Tes ini
merupakan tes awal paling umum dilakukan untuk mendeteksi kanker prostat. Yang
dilakukan dalam tes ini adalah memeriksa kadar PSA – yaitu protein yang
diproduksi oleh sel-sel kelenjar prostat – dalam darah. Semakin tinggi
kadarnya, semakin besar kemungkinan terdapatnya kanker, walaupun faktor-faktor
lain dapat menyebabkan naiknya kandungan PSA.
Biopsi Prostat - Bila terjadi dugaan kanker prostat,
prosedur yang dilakukan adalah biopsi – yang mengangkat jaringan sampel untuk
diperiksakan. Bilamana hasilnya ternyata positif, maka dibutuhkan scan tulang
atau scan menggunakan komputer dilakukan pada daerah panggul untuk memastikan
seberapa jauh kanker telah menyebar.
Ultrasound Trans-rektal – Prosedur ini
menggunakan gelombang suara untuk memperoleh visualisasi kelenjar prostat.
Prosedur ini paling sering digunakan bersamaan dengan prosedur biopsi untuk
memandu jarum menuju kelenjar prostat dimana diduga terdapat tumor.
Tes setelah kanker didiagnosa
PSA Levels – Saat kanker positif terdiagnosa,
tingkat PSA dapat membantu memastikan penyebarannya. Bila tingkat PSA dibawah
20ng/ml, maka kemungkinan besar kanker belum menyebar ke organ tubuh lain.
Tingkat PSA lebih dari 40ng/ml merupakan indikasi kuat bahwa kanker telah
menyebar ke bagian tubuh lain.
Tes Metastasis – Bila biopsi telah
mengindikasikan adanya kanker, tes lain harus dilakukan untuk mengetahui
seberapa jauh kanker telah menyebar. Scan tulang dan x-rays dapat memastikan
apakah kanker telah menyebar hingga ke tulang. Scan CT atau MRI lebih lanjut
dapat mencari lokasi kanker secara tepat.
Makanan yang perlu di hindari bagi penderita kanker prostat
- Lengkeng dan nangka, karena mengandung zat tumbuh bagi sel kanker.
- Durian, duku, nanas, dan anggur, karena menghasilkan alkohol sehingga merangsang berkembangnya sel kanker.
- Tauge, karena mengandung zat yang mendorong pertumbuhan sel kanker.
- Sawi putih dan kangkung, karena mengurangi efektivitas kerja obat.
- Ikan Asin yang diolah dari bahan tidak segar mengalami penguraian sehingga menjadi bahan allergen yang mengundang reaksi imunitas tubuh.
- Daging (sapi, kerbau, kambing, babi) memfasilitasi pertumbuhan sel yang tidak normal.
- Udang, kerang, kepiting, cumi-cumi mengandung kandungan lemak tinggi. Penderita kanker atau tumor harus mengurangi makanan yang mengandung lemak tinggi karena bisa merangsang berkembangnya sel kanker.
- Makanan awetan mengandung senyawa kimia yang dapat berubah menjadi karsinogen aktif.
- Makanan yang dibakar , bagian yang gosong atau hangus mengandung zat karsinogen
Makanan yang danjurkan bagi penderita kanker prostat
- Kembang kol, kubis, brokoli diperkirakan salah satu kandungannya yaitu sulforafan, mempunyai khasiat yang ampuh membunuh sel kanker pada jaringan prostat.
- Tomat, Lycpoene merupakan antioksidan yang dipromosikan untuk menurunkan resiko menderita kanker khususnya prostat.
- Buah delima, penuh dengan bahan kimia alami yang disebut polifenol. Ini adalah sejenis antioksidan kuat, dan karena alasan itulah mengapa jus delima dikatakan cukup baik dalam melawan kanker.
- Kacang kedelai, Dalam penelitian menggunakan hewan, Isoflavones yang ditemukan dalam tumbuhan yang berbentuk kantung dengan biji-bijian didalamnya ini dapat menurunkan resiko terserang semua kanker termasuk prostat dalam di laboratorium.
- Teh, Teh yang dapat bermanfaat menurunkan resiko kanker prostat adalah teh hijau. Kandungan utamanya yang bernama katekin dapat menekan pertumbuhan sel kanker.
- Omega 3, asam lemak omega-3 juga dapat menurunkan resiko pria terserang kanker prostat dengan cara menghambat pertumbuhan sel ganas.
- Bawang putih, kandungan anti-kanker bawang putih berasal dari allylsulphides yang terdapat pada bawang putih.
Pengobatan
Bedah – Saat pengobatan telah ditentukan,
prosesnya dapat melibatkan pengangkatan kanker melalui prosedur bedah, dengan
mengangkat kelenjar prosat, bila kanker hanya setempat saja. Peluang kesembuhan
total sangatlah tinggi pada kasus-kasus seperti, namun dapat menimbulkan efek
samping kekurangan urinasi atau impotensi.
Terapi Radiasi - dengan menggunakan sinar
berenergi tinggi yang diarahkan untuk membunuh sel-sel kanker. Prosedur ini
dapat digunakan saat kanker hanya setempat saja
Terapi Hormon - Prosedur ini dapat digunakan untuk
mengobati kanker yang telah menyebar lebih jauh dari prostat dimana hormon
digunakan untuk melawan efek dari testoteron dan memperlambat tumbuhnya kanker.
Kemoterapi - Sesekali waktu dalam beberapa kasus,
kemoterapi digunakan untuk meringankan atau menghilangkan efek dari gejala
kanker prostat bilamana prosedur pengobatan lain dinilai kurang efektif.
Pencegahan
Obat-obatan
Misalnya aspirin, finasteride, statins, obat penurun kolestrol
Diet (konsumsi
makanan sehat bernutrisi), perbanyak konsumsi tomat, brokoli, kembang kol,
bayam, jeruk, mengurangi daging-dagingan terutama yang sudah diproses (misalnya
hot dogs).
Menjaga
kesehatan
Menjaga berat
badan tubuh
Banyak minum air
Mengurangi
depresi
Olahraga
teratur, Tidak merokok
Mengurangi konsumsi
alkohol, daging, serta lemak.
Tahap perkembangan kanker prostat
Tahap 1 -
Tahap awal, di mana kanker begitu kecil sehingga hal itu tidak dapat
dirasakan pada pemeriksaan colok dubur (DRE).
Tahap 2 - Tumor ini sekarang cukup besar
dirasakan pada DRE, tetapi masih terbatas pada kelenjar prostat dan belum
menyebar.
Tahap 3 - Tumor telah menyebar di luar kelenjar
dan mungkin telah menginvasi vesikula seminalis.
Tahap 4 - Tumor telah menyebar untuk melibatkan
jaringan sekitarnya seperti kandung kemih, rektum atau otot-otot panggul.
KANKER RAHIM
Kanker uterus adalah
kanker yang menjangkit organ reproduksi
wanita. kanker uterus menampati urutan ke empat diantara kanker kanker yang
umumnya menjangkit wanita. Setelah kanker payudara, kanker paru-paru dan kanker
colorectal. Tiap tahunya, kira-kira 3900 wanita kanada terdiagnosa mengalami
kanker uterus, dengan tingkat kesembuhan mencapai 80%. 19 dari 20 kanker uterus
adalah kanker yang terjadi pada endometrium, lapisan dalam dari uterus. Sisanya
adlah tumor pada lapisan luar muscular, yang disebut sarcomas. Pada umumnya,
sarcomas lebih agresif dan berkembang lebih cepat.
Faktor Penyebab
Hormon Esterogen
:
Faktor risiko terpenting untuk kanker endometrium adalah hormon estrogen .
Estrogen merangsang dinding rahim ( endometrium ) untuk tumbuh . Wanita dengan
tingkat estrogen yang tinggi dalam tubuh mereka meningkatkan risiko kanker
endometrium .
Obesitas : Hal ini
karena lemak dapat menghasilkan hormon estrogen dalam jumlah besar.
Menopause : Kebanyakan
kanker endometrium muncul setelah menopause , dan risiko terus meningkat dengan
setiap bertambahnya umur .
Umur : Sekitar 95 %
dari kanker ini terjadi pada wanita di atas usia 40 .
Genetik : Riwayat
genetik keluarga meningkatkan resiko kanker rahim.
Penggunaan tamoxifen: Wanita yang menggunakan tamoxifen (obat untuk
mencegah atau mengobati kanker payudara) mengalami
peningkatan risiko kanker rahim.
Gejala
- Pendarahan yang tidak normal, misalnya sudah mengalami menopause tapi masih mengalami pendarahan atau menstruasi tapi tidak normal.
- Nyeri panggul
- Penurunan berat badan
- Kembung dan pembengkakan pada perut (area perut bagian bawah)
Diagnosa
Biopsi Jaringan : Satu-satunya
tes diagnostik yang dapat diandalkan untuk kanker endometrium adalah biopsi
jaringan. Prosedur diagnostik ini adalah yang paling pasti .
D & C : Metode lain
dari pengambilan sampel jaringan adalah D & C ( dilatasi serviks dan
kuretase , yang menggores dinding rahim ) . Namun, D & C memerlukan
anestesi , dan mungkin tidak cocok untuk seorang wanita yang sangat tua atau
memiliki masalah medis serius.
USG
transvaginal : Sebuah USG
transvaginal adalah prosedur lain yang dapat membantu mendiagnosa kanker ini ,
tetapi hasilnya kurang daripada biopsi.
Pap Smear : Biasanya untuk mendiagnosa kanker
leher rahim, tapi dapat juga di gunakan untuk tes kanker rahim.
Pengobatan
Pengangkatan
rahim ( histerektomi)
: sangat penting untuk mengobati kanker endometrium . Ini tidak akan mengganggu
aktivitas seksual , tetapi operasi menyebabkan infertilitas dan tidak dapat
dikembalikan .
Terapi radiasi : Terapi radiasi menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel
kanker. Ini mempengaruhi sel-sel di area yang diobati saja. Metode ini dapat digunakan sebelum atau setelah operasi.
Kemoterapi : Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker. Metode Ini dapat digunakan setelah operasi untuk mengobati
kanker rahim yang
untuk mengurangi resiko kambuh lagi. Sebagai contoh,
kanker rahim yang merupakan Tahap II, III, IV atau mungkin lebih cenderung
untuk kembali.
Terapi Hormon : Beberapa tumor rahim membutuhkan hormon untuk tumbuh. Obat
yang paling umum digunakan untuk terapi hormon adalah tablet progesteron.
Kemungkinan efek samping termasuk berat badan, pembengkakan, dan nyeri
payudara.
TAHAP
PERKEMBANGAN KANKER RAHIM
Pada tahap satu
kanker masih berada dalam uterus. Tahap ini di bagi menjadi 2 bagian diasarkan
pada penyebaranya.
Stage IA: Kanker masih
di endometrium.
Stage IB: Kanker mulai
menyebar ke myometrium.
Stage II : Kanker mulai menyerang servick tapi masih di dalam uterus.
Stage II : Kanker mulai menyerang servick tapi masih di dalam uterus.
Stage III : Kanker telah
menyerang uterus dan servick. Tahap ini di bagi 3.
Stage IIIA: Cancer sudah menybar ke lapisan luar uterus dan tuba fallopi , ovaries, and ligaments
of the uterus.
Stage IIIB: Cancer sudah menyebar ke vagina vagina atau ke parametrium (connective
tissue
and fat around the uterus).
Stage IIIC: Cancer sudah menyebar ke kelenjar limfa di dalam pelvis dan sekitar aorta (largest artery in the body,
which carries blood away from the
heart).
In stage IV, cancer sudah menyebar di luar pelvis. Tahap IV dibagi menjadi
tahap IVA dan IVB, didasarkan dari sejuh mana kanker menyebar.
Stage IVA: Cancer sudah menyebar ke kandung kemih dan dinding bowel.
Stage IVB: Cancer has spread to other
parts of the body beyond the pelvis, including the abdomen and/or lymph nodes in the groin.
0 Response to "Kanker Prostat dan Rahim"
Post a Comment