PKM-P : UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI SOXHLETASI ETANOL DAUN MIMBA PADA JAMUR Phytophthora palmivora DALAM UPAYA PEMANFAATANYA SEBAGAI PENCEGAH PENYAKIT BUSUK BUAH KAKAO



RINGKASAN

Kakao (Theobroma cacao L.) adalah salah satu produk pertanian yang memiliki peranan yang cukup penting dan dapat diandalkan dalam mewujudkan program pembangunan pertanian. Berdasarkan data dari BPS (Badan Pusat Statistik), luas lahan kakao yang ada di Indonesia pada tahun 2013 mencapai 1.241.710 hektare dan jumlah produksi pada tahun yang sama mencapai 720.860 ton. Dari total produksi tersebut sebanyak 201.504,7 ton diekspor ke luar negeri dan nilai ekonomis FOB (Free On Board) mencapai 449.875,6 ribu US $. 

Produksi kakao Indonesia pada tahun 2013 mengalami penurunan dari 740.510 ton pada tahun 2012 menjadi 720.860 ton target produksi kakao ini sebenarnya jauh dari ideal, jika dibandingkan dengan luas lahan perkebunan kakao di Indonesia yang sudah mencapai 1,5 juta hektar, dengan luas lahan sebesar itu seharusnya Indonesia mampu menghasilkan kakao sebanyak 1 juta ton per tahun dengan catatan lahan perkebunan dikelola dengan baik.  Namun, pada kenyataannya produksi kakao di Indonesia terus menurun.  Salah satu penyebabnya karena adanya penyakit busuk buah kakao yang disebabkan oleh jamur Phythopthora palmivora (Manti, 2009; Harmel dan Nasir, 2009).

Phytophthora palmivora adalah patogen yang menyebabkan banyak penyakit pada berbagai tanaman .Patogen ini berasal di Asia Tenggara, penyakit tumbuhan ini menyebabkan kerugian signifikan bagi petani buah dan sayuran didaerah tropis. P. palmivora diketahui dapat menginfeksi seribu lebih spesies tanaman termasuk tanaman hias , hortikultura dan tanaman pertanian . Berikut adalah tanaman hortikultura yang diinfeksi patogen yaitu kakao, pepaya, durian, nanas, jeruk, lada hitam dan kelapa.

Salah satu tanaman yang mampu bekerja sebagai  insektisida  adalah  mimba  (Azadirachta indica  A.Juss).  Tanaman  mimba  selain  mampu bekerja sebagai insektisida juga mampu bekerja sebagai  fungisida,  nematisida,  bakterisida, akarisida  dan  antivirus. Kandungan  senyawa kimia  pada  mimba  dintaranya  kelompok diterpena,  triterpena  dan  flavonid.  Kandungan mimba  antara  lain  azadirachtin,  salanin, meliantriol,  nimbin  dan  nimbidin.

Ekstrak dari daun tanaman mimba dilaporkan mampu mengendalikan sekitar 127 jenis hama dan mampu berperan sebagai fungisida, bakterisida, antivirus, nematisida serta moluskisida (Kardinan, 2002). Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan uji aktivitas antifungi ekstrak daun mimba  terhadap penyakit busuk buah kakao.


Download file lengkapnya di sini

0 Response to "PKM-P : UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI SOXHLETASI ETANOL DAUN MIMBA PADA JAMUR Phytophthora palmivora DALAM UPAYA PEMANFAATANYA SEBAGAI PENCEGAH PENYAKIT BUSUK BUAH KAKAO"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel